Senin, 10 Juni 2013

makalah manajemen keuangan ( analisis break event point)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biaya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melupakan laba yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang pada penjualan. Analisis break even sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan keuangan.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan analisis break event point (titik impas )?
2.      Apa saja manfaat dari analisis break event point ( titik impas)?
3.      Menjelasakan biaya berdasarkan analisis break event point !
4.      Menjelaskan metode penghitungan  analisis break event point !
5.      Menjelaskan keterbatasan analisis break event point !

C.    Manfaat
Mamfaat dari penulisan makalah ini untuk menambah ilmu pengetahuan pembaca mengenai analisis break event point ( titik impas )













BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian analisis break event point
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.
Tujuan dari analisis break even point yaitu untuk mengetahui pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai laba tertentu. BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP  adalah:
a)        Alat perencanaan untuk hasilkan laba
b)      Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
c)        Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
d)     Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

2.      Manfaat  dari analisis break event point ( titik impas)
Analisis Break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal sebagai berikut:
a)          Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
b)        Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
c)      Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
d)     Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
e)      Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.


3.      Biaya  berdasarkan analisis break event point
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut:
a)    Variabel Cost (biaya Variabel)
Variabel Cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.

b)   Fixed Cost (biaya tetap)
Fixed Cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu (function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu. Contoh biaya sewa, depresiasi, bunga. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap dikeluarkan.

c)    Semi Varibel Cost
Semi Variabel Cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong jenis ini misalnya: Sales expense atau komisi bagi salesman dimana komisi bagi salesman ini tetap untuk range atau volume tertentu, dan naik pada level yang lebih tinggi.
4.      Metode  penghitungan  analisis break event point
Perhitungan untuk menentukan luas operasi pada tingkat break even point dapat dilakukan dengan menggunakan suatu rumus tertentu, tetapi untuk menggambarkan tingkat volume dengan laba maka diperlukan grafik atau bagan break even point.  Secara matematik tingkat break even point dapat ditentukan dengan berbagai rumus.
BEP = Total Fixed Cost / (Harga perunit - Variabel Cost Perunit)
Keterangan :
- Fixed cost : biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit yang diproduksi.
- Variable cost : biaya variabel yang besar nilainya tergantung pada benyak sedikit jumlah barang yng diproduksi.

atauDescription: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHIlH-TrRT7u9vvUiueFlhhMftDvOshljvhvgvGUoWEtLzMeaBHeHoaAZE21kyd8HUDC5Sa7Ys8BZKsJTtzKQihfu09gFumnFBIrYC8tk6LC-UZYmwNh0_J1HV_QCLsGqYjnjxVnOkdIzb/s1600/1.png
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFdJFmKS8E7RQCzBz47Q6A8nPmgbXjuIBnGZZjCD6GLFceC4xwrJg_pxRR5iDPEdN-Hh6dmsqcaXh133esd-mp2qsqbF2fVLnaBYWL_1wa8Rqct2tCs_vuYtsvxi-5zCpR2Ak3p-zj_60g/s1600/2.jpg dengan:
·         FC   :           Biaya Tetap
·         P      :           Harga jual per unit
·         VC  :           Biaya Variabel per unit

Rumus berdasar sales dalam rupiah

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgxKAA2lPuqAw3mU39dU2lT8rbwFJb3SmErPNriSE0swJjihToDVZNzChlnANvYK2GOAUfCCNyKH8DW9QCVAinslZfb8ayVCpEP5l6UXrOezuQ2yOyD6Zr8k8X1130KxJu4TASwu4P-Bf7/s1600/3.jpg
5.      Keterbatasan  analisis break event point
Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual dalah konstan, karena naik turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi titik break even. Dalam kenyataan analisis ini agak sukar untuk diterapkan. Oleh sebab ini bagi analis perlu diketahui bahwa analisis break even mempunyai limitasi-limitasi tertentu, yaitu:
·         Fixed cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu
·         Variabel cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan
·         Sales price perunit tidak berubah dalam periode tertentu
·         Sales mix adalah konstan

Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, BREAK EVEN POINT (BEP) akan bergeser atau berubah apabila:
1.       Perubahan FC, terjadi sebagai akibat bertambahnya kapasitas produksi, dimana perubahan ini ditandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipun perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik BEP akan bergeser keatas atau sebaliknya.
2.    Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini akan menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biayaVC per unit akan menggeser BEP keatas atau sebaliknya.
3.       Perubahan dalam sales price per unit
Perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR). Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama walaupun semua biaya adalah tetap, akan menggeser kebawah atau sebaliknya.
4.       Terjadinya perubahan dalam sales mix
Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk maka komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan produk lain (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadi perubahan misalnya terjadi kenaikan 20% pada produk A sedangkan produk B tetap maka BEP pun akan berubah.
































BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Tujuan dari analisis break even point yaitu untuk mengetahui pada volume penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan akan mencapai laba tertentu.

B.     Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menulis makalah selanjutnya. semoga  makalah ini memberikan konstribusi dalam menambah pengetahuan pembaca.

1 komentar: